Jumat, 27 Mei 2016

KASUS

  Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di  darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber daya manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi dan kerjasama dengan mitra sosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar terjalan dengan baik.

 Sebab-sebab Kecelakaan
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.
Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan, ventilasi yang memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya ditempatkan dekat dengan pekerja, pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak, peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang yang kurang baik.
Diantara tindakan yang kurang aman salah satunya diklasifikasikan seperti latihan sebagai kegagalan menggunakan peralatan keselamatan, mengoperasikan pelindung mesin mengoperasikan tanpa izin atasan, memakai kecepatan penuh, menambah daya dan lain-lain. Dari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja. Keselamatan dapat dilaksanakan sedini mungkin, tetapi untuk tingkat efektivitas maksimum, pekerja harus dilatih, menggunakan peralatan keselamatan.

1.       Contoh Kasus : Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Mesin Dinamo Pabrik
“Bagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang Berputar”
            Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00. Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
Analisa : TAHAPAN PENYEBAB
a.       Penyebab Umum Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang berputar.
b.      Penyebab Terperinci Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih  penggunaan pakaian kerja.
c.       Penyebab Pokok Kebijakan pabrik Perusahaan Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi. Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai, kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja.

2.      CONTOH KASUS: TERSIRAM UAP AIR PANAS

“Seluruh bagian tubuh tersiram air panas 400 derajat Celcius saat membersihkan tangki gula kristal”
Uraian Kejadian
Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada diatas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan karena panasnya uap.Ke 4 pekerja tewas, salah seorangnya menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah. Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur kedalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.

Analisa:
TAHAPAN PENYEBAB
Penyebab Umum
Lingkungan
Kran sumber air panas yang terbuka tombolnya secara tiba-tiba.

Penyebab Terperinci
Kelalaian rekan kerja (Operator Kran)
Sebelum membuka tombol kran air panas, operator tidak memeriksa di dalam tangki apakah masih ada pegawai yang bertugas atau tidak.

Penyebab Pokok
Kebijakan Pabrik/Perusahaan
Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.
Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai.
Kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja.

Sabtu, 14 Mei 2016

TEAM BUILDING

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang team building yang solid menurut saya.

Pengertian Team Building
Team building atau kelompok yaitu suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mempunyai tujuan yang sama dengan menganggap kelompok dengan sendirinya.

Karakteristik kelompok/team building
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam berinteraksi baik dengan tujuan yang sama
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain agar dapat diakui sebagai anggota
3. Mempunyai hubungan yang baik satu sama lain dengan kelompok
4. Salin mengenal satu sama lain serta dapat membedakan anggota kelompok lain


Kenapa perlu adanya team building atau kelompok?
Pada prinsipnya team building yaitu memperbaiki kineja yang dimiliki, tetapi ada kodisi yang harus dilihat pada team buiding, antara lain:
1. Kondisi kelompok harus di tingkatkan moralnya agar hasil kerja team menjadi baik dan goal
2.  Ketua kelompok yang jarang berfikir dan bertindak seenaknya
3. Terjadi kesalah pahaman pada kelompok sehingga semangat kerja pada kelompok menurun dan kehilangan arah kemana akan kelompok berjalan
4. Terdapat individu yang kurang menonjol atau tidak aktif
5. Kurangnya rasa percaya diri sesama anggota dan tidak dapat kesepakatan yang dicapai


Manfaat

Pastinya manfaat team building sudah sebagian besar kalian tahu manfaatmya itu apa
Dari saya sendiri manfaat pada team building itu nantinya akan sangt berguna bagi diri kalian sendiri di dunia ini.


Minggu, 08 Mei 2016

KONFLIK

Assalamualaikum
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi mata kuliah PSIKOLOGI INDUSTRI yaitu “KONFLIK”
Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Kenapa bisa terjadi konflik?
Konflik terjadi di latar belakangi dengan terjadinya  kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Konflik dikalangan masyarakat sangatlah hal yang wajar karena di kalangan masyarakat biasanya konflik terjadi karena perpedaan pendapat terhadap satu hal dengan hal yang lain.
Contoh konflik dan solusinya
Pada konflik ini yaitu konflik tentang kesalahan informasi atau miss comunication.
AWAL TERJADI KONFLIK
Pada hari jumat ketua kelas saya rapat di ruangan kepala sekolah untuk menentukan tanggal study kunjungan ke bandung. Pada saat rapat dijelaskan rundown perjalanan ke bandung tsb. Akhirnya kepala sekolah meminta pendapat pada ketua kelas saya untuk menentukan tanggal yaitu tanggal 13-15 mei atau 20-22 mei, ketua kelas meminta waktu untuk ber musyawarah kepada anak anakk kelas untuk memvoting tanggal dengan meminta waktu 10 menit kepada kepala sekolah untuk bermusyawarah.
Ketua kelas membuka forum untuk menentukan tanggal study kunjungan yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 mei atau 20-22mei . pertama tama ketua kelas menjelaskan study kunjungan itu apa dan bagaimana study kunjungan itu dilaksanakan.
Ketua akhirnya meminta waktu 5 menit untuk memvoting untuk menentukan tanggal study kunjungan tsb, dengan cara memvotingnya yaitu dengan menunjuk tangan keatas setuju tanggal berapa akan dilaksanakan. Akhirnya dengan hasil akhir voting tanggal 20-22 mei yang dipilih.
Ketua kelas balik lagi ke ruangan kepala sekolah dan kepala sekolah mensetujukan tanggal tsb.

TERJADINYA KONFLIK
Konflik terjadi karena tiba tiba tanggal tsb berubah menjadi tanggal 13-15 mei, dengan alasan bentrok dengan tanggal pensi sekolah. Saya sebagai wakil ketua kelas menengahkan dengan alasan seperti diatas. Saya mendapat informasi tsb dari guru saya tanggal diubah menjadi tanggal 13-15 mei. Anak-anak kelas kurang setuju dengan tanggal tsb karena kenapa mereka sudah berdemokrasi dan sudah final tanggal 20-22 mei tetapi pendapat dari anak-anak kelas tidak didengar oleh ketua kelasnya tersebut. Mereka sangat marah dengan ketua kelas dengan tanggal diganti dan marah juga kepada saya karena saya  yang mengurusnya dengan menjadi panitia study kunjungan. Mereka semua berkoar – koar kepada saya kenapa diubah tanggal tersebut kenapa tiba tiba diubah begitu saja, memangnya ngumpulin uang yang besar untuk study kunjungan itu cepat kan kita butuh izin orang tua dan sebagainya- kata mereka
Pendapat mereka saya tampung dengan nantinya akan buat forum untuik menjelaskan. Pada konflik ini ketua kelas tidak pernah setelah tanggal itu diubah , ketua kelas tidak ada kabar, ketua kelas tidak ada info apapun kepada saya kenapa tanggal itu diubah.
Akhirnya saya membuat forum ada hari kamis dengan kepala sekolah dan pengurus panitia lainnya. Pertama saya menjelaskan study kunjungan itu apa dan bagaimana kunjungan tsb. Saya memberitahukan tanggal diubah menjadi tanggal 13 mei karena bentrok dengan pensi,bentrok dengan cara yang lain. Akhirnya sayamembuka sesi uneg-uneg yang terjadi pada kunjungan ini. Mereka menekan terus kenapa tanggal tsb diubah. Pada salah anak perempuan dia menjelaskan karena ketua kelas tanggal tersebut mau ada test untuk pindah sekolah dan ada anak laki-laki bilang karena ketua kelas ulang tahun pada tanggal 22 mei.
Lalu saya menengahkan dengan menyimpulkan dengan positif thinking dan bilang dengan baik baik kepada anakanak dan nantinya saya dengan kepala sekolah akan mengadakan rapat lagi untuk tanggal diubah. Anakanak akhirnya menerima dengan cara saya.

Pada dua hari kemudian saya dan kepala sekolah rapat diruangannya dengan membahas masalah tanggal study kunjungan. Kepala sekolah menjelaskan kenapa tanggal diubah karena ketua kelas saya yang mau tanggal segitu. Pada pemikiran saya itu berarti ketua kelas saya egois. Kenapa dia sudah membuat voting dan sudaah goal tetapi dia malah memilih 13-15 mei.
Lalu saya menjelaskan pendapat anak-anak dengan tanggal 20-22 mei itu kenapa, kepala sekolah pertamanya tidak mau diubah karena sudah goal tanggal 13 kata ketua kelas saya. Tetapi menekan kepala sekolah tanggal 20 karena demi anakanak bisa ikut semua dari pada tanggal 13 anakanak malah banyak yang tidak ikut dan memberitahukan kepada kepala sekolah bahwa dengan tanggal 20 anak anak bisa lebih prepare dalam segitu uang dan lainnya untuk kunjungan. Akhirnya dengan goalnya kepala sekolah setuju dengan tanggal 20-22 mei.
Lalu saya memberitahukan kepada anak anak kelas dengan fix tanggal 20-22 kunjungan akan dilakukan.

Saran dari masalah tsb bahwa menjadi seorang pemimpin janganlah egois dengan diri sendiri karena seorang pemimpin harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya, bukan malah melepas tangan begitu saja.